Selasa, 29 Oktober 2013



                   Manasik Haji SMA Negeri 4 Bandung                               
                 

        Hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2013 lalu, SMA Negeri 4 Bandung melaksanakan kegiatan manasik haji yang diikuti oleh seluruh siswa- siswi kelas XII yang beragama Islam. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya, karena merupakan salah satu kompetensi dasar ujian praktek Pendidikan Agama Islam (PAI). Perlu diketahui, tidak hanya sebagai kompetensi dasar ujian praktek saja, kegiatan ini juga sudah menjadi program sekolah semenjak ‘masa pemerintahan’ Pak Cucu Saputra.
                Bicara tentang sejarah kegiatan manasik haji ini, perlu kamu tahu bahwa pencetus kegiatan ini adalah Bapak Drs. H. Cucu Saputra,M.M.Pd. Alasannya beliau ingin menjadikan momen- momen wukuf arafah, thawaf, sa’I dll dijadikan sebagai motivasi untuk siswa sebagai pembekalan sebelum melaksanakan UN dan UMPTN. Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah tidak lain tidak bukan agar seluruh siswanya bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT. Ujar Ibu Hj. Endang Yuli sebagai guru PAI kelas XII.
                Simulasi ibadah haji ini, dilakukan secara lengkap. Mulai dari wukuf, jumroh, tawaf, dan sai. Selain itu, diajarkan juga tentang istulah haji. Seperti wukuf yaitu berdiam diri (dan berdoa) di padang luas di sebelah timur luar kota Mekkah dan merupakan kegiatan utama dalam ibadah haji. Kemudian jumroh yakni melemparkan batu yang menyimbolkan melempar syetan supaya tidak mengganggu, serta tawaf yaitu berkeliling kabah sebanyak tujuh kali dengan berlawanan arah jarum jam. Dan sai yaitu berjalan kaki sebanyak 7 kali dengan berbolak-balik dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah.
                Seluruh siswa melaksanakan kegiatan ini dengan antusias, terlihat dari raut wajah yang begitu semangatnya dalam melaksanakan kegiatan ini. Bahkan, ada seorang siswi yang tetap melaksanakan kegiatan ini walaupun sedang dalam kondisi tidak sehat sehingga harus duduk di kursi roda Subhanallahh 
                “Kesan saya setelah mengikuti kegiatan ini adalah terharu, senang, mendapatkan banyak manfaat dan hikmah” kata Teh Betria salah satu siswi kelas XII IPA1.
                “Segala sesuatu tanpa ilmu itu akan sia- sia. Berhaji tanpa ilmua akan sia- sia, jadi istilahnya manasik ini merupakan ilmunya sebelum naik haji yang beneran” ujar mantan Ketua DKM periode 2012- 2013, Kang Dwiki Rohmatika.
                Bukan hanya guru saja yang antusias dalam kegiatan ini, melainkan seluruh komponen sekolah  juga turut ikut serta dalam kegiatan ini, mulai dari guru, kepala sekolah, staf  tata usaha dan para caraka. Bahkan ada guru yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya dalam mengikuti kegiatan ini, namun dia tidak bisa mengikutinya karena ada tamu penting yang harus ditemui. Ini membuktikan banyak orang yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunaikan ibadah haji, tapi dengan ketetapan Allah dia tidak bisa berangkat. Ujar Ibu Hj. Endang Yuli.
                Harapan dari diadakannya kegiatan ini adalah, siswa- siswi termotivasi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi gejolak kehidupan yang sedang dan akan dialami ini serta tetap menjadi insane yang mampu bersaing di era gobal ini dengan disertai oleh akhlak yang mulia..
               
               
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar