Selasa, 29 Oktober 2013

DOKUMENRASI MANASIK HAJI :D



























                   Manasik Haji SMA Negeri 4 Bandung                               
                 

        Hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2013 lalu, SMA Negeri 4 Bandung melaksanakan kegiatan manasik haji yang diikuti oleh seluruh siswa- siswi kelas XII yang beragama Islam. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya, karena merupakan salah satu kompetensi dasar ujian praktek Pendidikan Agama Islam (PAI). Perlu diketahui, tidak hanya sebagai kompetensi dasar ujian praktek saja, kegiatan ini juga sudah menjadi program sekolah semenjak ‘masa pemerintahan’ Pak Cucu Saputra.
                Bicara tentang sejarah kegiatan manasik haji ini, perlu kamu tahu bahwa pencetus kegiatan ini adalah Bapak Drs. H. Cucu Saputra,M.M.Pd. Alasannya beliau ingin menjadikan momen- momen wukuf arafah, thawaf, sa’I dll dijadikan sebagai motivasi untuk siswa sebagai pembekalan sebelum melaksanakan UN dan UMPTN. Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah tidak lain tidak bukan agar seluruh siswanya bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT. Ujar Ibu Hj. Endang Yuli sebagai guru PAI kelas XII.
                Simulasi ibadah haji ini, dilakukan secara lengkap. Mulai dari wukuf, jumroh, tawaf, dan sai. Selain itu, diajarkan juga tentang istulah haji. Seperti wukuf yaitu berdiam diri (dan berdoa) di padang luas di sebelah timur luar kota Mekkah dan merupakan kegiatan utama dalam ibadah haji. Kemudian jumroh yakni melemparkan batu yang menyimbolkan melempar syetan supaya tidak mengganggu, serta tawaf yaitu berkeliling kabah sebanyak tujuh kali dengan berlawanan arah jarum jam. Dan sai yaitu berjalan kaki sebanyak 7 kali dengan berbolak-balik dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah.
                Seluruh siswa melaksanakan kegiatan ini dengan antusias, terlihat dari raut wajah yang begitu semangatnya dalam melaksanakan kegiatan ini. Bahkan, ada seorang siswi yang tetap melaksanakan kegiatan ini walaupun sedang dalam kondisi tidak sehat sehingga harus duduk di kursi roda Subhanallahh 
                “Kesan saya setelah mengikuti kegiatan ini adalah terharu, senang, mendapatkan banyak manfaat dan hikmah” kata Teh Betria salah satu siswi kelas XII IPA1.
                “Segala sesuatu tanpa ilmu itu akan sia- sia. Berhaji tanpa ilmua akan sia- sia, jadi istilahnya manasik ini merupakan ilmunya sebelum naik haji yang beneran” ujar mantan Ketua DKM periode 2012- 2013, Kang Dwiki Rohmatika.
                Bukan hanya guru saja yang antusias dalam kegiatan ini, melainkan seluruh komponen sekolah  juga turut ikut serta dalam kegiatan ini, mulai dari guru, kepala sekolah, staf  tata usaha dan para caraka. Bahkan ada guru yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya dalam mengikuti kegiatan ini, namun dia tidak bisa mengikutinya karena ada tamu penting yang harus ditemui. Ini membuktikan banyak orang yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunaikan ibadah haji, tapi dengan ketetapan Allah dia tidak bisa berangkat. Ujar Ibu Hj. Endang Yuli.
                Harapan dari diadakannya kegiatan ini adalah, siswa- siswi termotivasi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi gejolak kehidupan yang sedang dan akan dialami ini serta tetap menjadi insane yang mampu bersaing di era gobal ini dengan disertai oleh akhlak yang mulia..
               
               
               

Minggu, 27 Oktober 2013

Assalamualaikum Wr. Wb

Inspirasi Muda Mulia ke- 5


         Hari Sabtu tangga 26 Oktober 2013 kemarin, kami mengikuti kegiatan training Inspirasi Muda Mulia yang bertempa di Wahana Bakti Pos, Jalan Banda No. 30 Bandung, Jawa Barat. Acara ini diisi oleh pemateri utamanya yaitu Kang Rendy Saputra yang merupakan salah satu inspirator muda di Indonesia. Selain itu, Teh Peggy Melati Sukma, juga turut mengisi acara yang dihadiri oleh 300 orang lebih yang berasal dari kalangan mahasiswa, pelajar, pengusaha, dan umum.
         Acara ini merupakan acara rutin yang selalu dilaksanakan setiap bulan, yang mana acara ini selalu membawakan topik- topik menarik yang mampu mengubah cara berfikir orang menjadi lebih baik terhadap permasalahan hidup yang dialami. Sehingga tentu saja dapat membangkitkan motivasi untuk mengarungi kerasnya kehidupan. Melewati acara ini juga kita akan merasa terahir kembali menjadi 'manusia yang baru' untuk melewati permasalahan yang akan kita hadapi.
       Ada lima topik yang disampaikan Kang Rendy dalam training ini. Diantaranya adalah :
    1. Hingga batas insani
    2. Mentenagakan Perbuatan
    3. Bisa jualan bisa jadi juragan
    4. Untuk bisa sukses, harus bisa menyukseskan orang lain.
    5. Pribadi Garda Kehidupan

    Acara ini didukung oleh berbagai macam sponsor yaitu MQFM102.7 Bandung, madu pahit super al mahaz, inspira TV, ALANA, keke collection, dan masih banyak lagi sponsor yang tidak dapat kapi sebutkan satu persatu.

     Penasaran?? Ingin mengikuti training ini? Anda bisa mengikuti Inspirasi Muda Mulia yang ke-6 di bulan November nanti bersama Kang Rendy Saputra dan Ust Yusuf Mansyur di Lapang Gasibu, Bandung..

Terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila ada kesalahan
Wassalamualaikum Wr. Wb :D

Jumat, 25 Oktober 2013

SUARA WANITA ADALAH AURAT?? :O
 
Dalam Fiqih’ala Al-Mazdzhib Al-Arba’ah disebutkan bahwa “Suara wanita bukanlah aurat. Karena istri2 Nabi Saw pun berbicara dengan para sahabat beliau. Para sahabat itu mendengarkan hukum2 agama yang diajarkan oleh ibu kaum mu’min itu. Namun demikian, mendengarkan suara wanita tetaplah haram jika dikhawatirkan bisa tergoda karenanya. Sekalipun suara itu di dengar ketika membaca  Al-qur’an”

Dan begitu pula wanita yang menghadap Amirul mu’minin Umar Bin Khatab ra ketika beliau hendak membatasi mahar (maskawin) baginya, maka dibacakanlah oleh wanita itu firman Allah Swt Qs. Ani-nisaa’ 4:20 “Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepadanya harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali kepadanya barang sedikitpun”
Seketika berkatalah Umar ra, “Benarlah wanita dan Umar keliru”
Andai suara wanita itu aurat, pastilah Amirul mu’minin Umar bin Khatab ra mencegah wanita itu membaca sesuatu.
Jumhur ulama berpendapat bahwa suara wanita itu bukanlah aurat. Bahkan para ulama 4 madzhab fiqih juga berpendapat demikian, walaupun pendapat ini tidak mencapai derajat “ijma’ atau lebih tepatnya, “Suara wanita itu tidak sepenuhnya aurat selama tidak ada fitnah didalamnya”.
Pada zaman Nabi Muhammad Saw, wanita-wanita banyak yang berbicara, bahkan berbicara dan berkonsultasi langsung dengan Rasulullah Saw. Begitu juga para Istri2 Nabi Saw banyak yang meriwayatkan hadist dari Nabi Saw dan disampaikan kepada para sahabat lainnya.
Dalam Alqur’an Allah Swt berfirman,
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kmu meminta sesuatu ( keperluan ) kepada mereka ( istri-istri Nabi ), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi har=timu dan hati mereka.” ( Qs. Al-Ahzab :53)
Ayat diatas tidak menjelaskan kalau suara wanita itu aurat atau dilarang untuk di dengar. Tetapi seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa suara wanita memang bukan aurat, tapi ada batasan dimana suara wanita itu harus dijaga.
Perhatikan Ayat Alqur’an dibawah ini :
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
“Wahai istri-istri Nabi, kalian tidak seperti wanita-wanita yang lain.Jika kalian bertaqwa, maka janganlah kalian tunduk (melemah-lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang didalam hatinya ada penyakit (berpikir serong/kotor). Dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Qs. Al-Ahzab :32 )
Jadi, jelaslah bahwa suara wanita itu memang bukan aurat, tetapi berbicara dengan nada tunduk yang dilarang. Dalam bahasa Al-Qur’an disebut dengan “Al-Khudu Fil-Qoul”, yaitu melemah lembutkan suara sehingga membuat yang mendengarkan nya menjadi ‘Tergoda’ . “Al-Khudu Fil-Qoul” secara harfiah berarti lemah lembut dalam suara, sehingga dapat memabangkitkan syahwat bagi yang mendengarnya.
Tapi intinya, apapun nada suara itu, apapun jenis suaranya, apapun namanya, tinggi-rendah, lemah-kasar, kalau itu membuat syahwat bangkit itulah fitnah, Itulah suara yang menjadi aurat dan sangat dilarang untuk diperdengarkan.
Kesimpulannya,Bahwa suara wanita itu bukan aurat yang harus ditutupi, sehingga membuat para wanita tidak boleh berkomunikasi. Berkomunikasi dengan orang asing yang bukan muhrim pun boleh, selama dalam takaran yang dibutuhkan. Akan tetapi yang hendaknya dijauhi adalah menikahmati suara wanita tersebut atau berlezat-lezat dengannya.

SUMBER 

Tiga Langkah Menyikapi Ujian yang Diberikan Oleh Allah SWT.

          
  Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, semua manusia pasti pernah diberikan ujian oleh Allah SWT. Apalagi, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah dan rasulNya. Karena kata Allah dalam Surat Al-Ankabuut Ayat 2-3 berbunyi  
          


                                               
                                                  


Artinya :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : ‘ Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi (2) Dan sesunggunya KAMI  telah menguji orang2 yang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang2 yang benar dan sesungguhnya DIA mengetahui orang2 yang dusta (3).” (Al-Qur’an, surat Al – Ankabuut (29), ayat 2-3).
            Jelas tercantum dalam ayat tersebut bahwa Allah akan memberikan ujian kepada orang beriman untuk menguji keimanan yang dimilikinya tersebut. Ujian yang diberikan Allah itu berkaitan dengan hartanya, dirinya, anak-anak serta keluarganya dan Allah tidak memberikan ujian kepada seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Simak Surat Al- Baqarah Ayat 286 yang bunyinya :

                                                                                                             
Artinya:
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
            Sebenarnya, ujian sesulit apapun dapat kita lewati apabila kita benar dalam menyikapinya. Lalu bagaimana cara menyikapi ujian yang diberikan Allah SWT dengan benar? Setidaknya ada tiga cara menyikapi ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Diantaranya adalah:
1. Bersyukur
            Orang lagi kena masalah kok malah disuruh bersyukur? Itulah mungkin yang mungkin kebanyakan orang katakan ketika sedang memiliki masalah tapi malah disuruh bersyukur. Mengapa harus bersyukur? Ya, karena lewat bersyukur kita akan menjadi sadar bahwa begitu banyak nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Bersyukur ketika sedang memiliki masalah membuat kita lebih tenang dan menjadi ingat kepada Allah. Contohnya, ketika seseorang sedang mengendarai sepeda motor, lalu tanpa disengaja dia menabrak pejalan kaki yang sedang menyebrang, kebanyakan dari kita mungkin amakn menyikapinya secara berlebihan, padahal akan lebih baik jika kita tetap tenang dan mencari hikmah atas kejadian tersebut dengan bersyukur, misalnya, bersyukur karena yang tertabrak tidak mengalami pendarahan yang hebat, bersyukur karena si korban tidak meninggal dunia, dan bersyukur karena kita tidak mengalami hal yang lebih buruk lainnya.
            Melalui bersyukur juga Allah akan manambah nikmat atau karunia yang kita miliki, namun sebaliknya jika kita kufur atau mengingkari nikmat yang Allah berikan tunggulah azab Allah yang sangat pedih. Ibrahim Ayat 7 yang berbunyi :


 


                                                                 
Artinya :
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

2. Bersabar
            Ketika kita sedang diuji oleh Allah, tidak jarang teman- teman  kita mengucapkan kepada kita yang sabar ya atau sabar aja badai pasti berlalu ko. Memang benar apa yang teman kita katakana itu, disaat kita sedang ditimpa musibah/ ujian sikap terbaik yang kita lakukan setelah bersyukur adalah bersabar. Apa itu sabar?
            Sabar adalah kegigihan kita untuk berada di jalan yang Allah sukai. Sabar ketika sedang diuji sakit, misalnya. Kesabaran seseorang akan tampak dari akhlaq dalam menyikapinya.Tidak jarang orang yang diberikan ujian sakit, namun dia menyikapinya dengan banyak mengeluh, padahal kita tahu mengeluh tidak akan membuat sakit yang kita alami menjadi sembuh. Lalu bagaimana sikap sabar kita dalam menghadapinya?
            Ada beberapa sikap yang bisa kita latih disaat kita diuji sakit. Pertama, sikap berprasangka baik kepada Allah. Diawali dengan menyadari sepenuhnya bahwa tubuh ini bukan milik kita melainkan milik Allah. Mau dijadikan sehat, sakit, itu hak Dia. Walaupun berobat ke dokter, tetap saja semuanya ada dalam genggaman-Nya. Dan kita patut menyadari bahwa setiap sakit yang kita derita pada hakekatnya sudah diukur Allah. Maka biasakanlah untuk mengucapkan, “Inna ilaihi raaji’uun.” Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nyalah tempat kita kembali.
Sikap sadar tersebut akan berbuah keyakinan. Yakin bahwa Allah tidak akan menimpakan suatu penyakit pada kita bila tidak ada hikmahnya. Sehingga kita terpanggil untuk mengintospeksi diri. Mungkin saja sakit yang kita derita karena tidak terpenuhinya anggota tubuh kita akibat dari kelalaian. Seperti memforsir pikiran sehingga kepala menjadi pusing, mengabaikan hak perut sehingga perut menjadi sakit, tidak menyempatkan olahraga sehingga tubuh mudah lemah, dan kelalaian dalam memenuhi hak anggota tubuh lainnya.
            Sikap sabar yang kedua yang harus dikuasai yaitu sikap menerima ketentuan Allah. Tidak berkeluh kesah. Keluh kesah adalah tanda-tanda dari ketidaksabaran. Biasanya orang sakit menderita itu bukan karena sakitnya melainkan karena dramatisasinya. Dan itu juga karena kurang bisa menerima ketentuan Allah dan terdorong keinginan untuk dikasihani sehingga orang-orang berempati kepadanya. Oleh karena itu, betapapun parahnya penyakit kita, cobalah untuk memproporsionalkannya.
        Sikap ketiga, dengan merenungkan hikmah sakit. Selain sebagai sarana, mengintrospekasi diri juga sebagai pengugur dosa, seperti gugurnya daun dari pepohonan.
        Saudaraku, sesungguhnya hidup sukses, mudah mendapatkan pertolongan Allah, dan kemampuan untuk dekat dengan-Nya, hanya dimiliki oleh orang-orang sabar. Untuk itu, jadikanlah sabar sebagai penolong kita seperti halnya shalat yang kita kerjakan. Seperti yang tercantum dalam Surat Al- Baqarah ayat 153 yang berbunyi:
                                    

             
Artinya:
           “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

3. Tawakkal Kepada Allah SWT
            Setelah dua resep tadi, sekarang resep yang terakhir dalam menyikapi masalah yang kita hadapi adalah dengan bertawakkal kepada Allah.
            Tawakkal adalah berserah diri atau menyandarkan sesuatu kepada Allah setelah kita berusaha semaksimal mungkin dalam menggapai sesuatu. Misalnya apabila ada seseorang yang sedang menghadapi musibah seperti penyakit keras yang sukar untuk sembuh, tetapi seseorang itu sudah melakukan segala jenis usaha untuk sembuh, maka langkah terakhir yang dapat dilakukan hanyalah bertawakkal dan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Sembuh tidaknya Allah yang menentukan kita hanya berusaha untuk menyembuhkan penyakit tersebut.             Allah SWT juga menyukai orang yang bertawakkal kepada Allah sebagimana yang Allah firmankan dalam Surat Ali – Imran 159 yang berbunyi :
                                                            

Artinya:
            “….. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakkal”

 SUDAHKAH ANDA BERSYUKUR HARI INI?

         Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

          Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

        Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.



          Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

        Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

       Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

          Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

   Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

      Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

        Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

          Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

          Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu

kisah diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,82145.0.html di posting oleh andy swan
gambar dari http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/07/gambar-uang-10-ribu-baru.html

Minggu, 20 Oktober 2013

Waspada dalam Membuang Air Seni/Air Kencing

        Kencing atau bahasa halusnya buang air seni ini sudah bukan suatu hal yang asing lagi bagi umat manusia. Setiap manusia melakukan aktivitas ini untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh (mengeluarkan kotoran tubuh). Dalam melakukan aktivitas inipun kita dituntut melakukannya dengan benar dan sesuai aturan.
  • Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ”anha, di mana beliau berkata,“Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.”
  • Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah kencing sambil berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Quran.
        Secara medis kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu pada semua penderita penyakit tersebut dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi sebagian pria.

        Secara agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, apabila hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

          Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan (terpaksa) untuk kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan. Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri sehingga kita sering mendengar pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, karena memang terdapat efek negatif dari kencing berdiri.

         Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.

        Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.

        Jika anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan Anda?? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.
  • Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)

       Demikian hikmahnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku’ dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar akibat dari kencing berdiri yang tidak tuntas keluar, hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.

        Sehingga Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam sering mengingatkan dalam sabdanya: “Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing”.

       Maka ada baiknya kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah di kamar mandi (WC) berikut agar kita banyak mendapatkan manfaat baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat (agama) yang telah diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.
  • Buang air jongkok (tidak berdiri jika tidak terpaksa/darurat). Agar kotoran bisa keluar tuntas sehingga tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah syahwat.
  • Menggunakan alas kaki. Menurut penelitian di Amerika di dalam kamar mandi/WC ada sejenis virus dengan type Americanus yang masuk lewat telapak kaki orang yang ada di WC tersebut. Dengan proses waktu yang panjang virus tersebut naik ke atas tubuh dan ke kepala merusak jaringan otak yang menyebabkna otak lemah tak mampu lagi mengingat, blank semua memori otak sehingga pikun. Sandal hendaknya diletakkan di luar WC, jangan di dalam WC, karena semakin kotor, lembab dan tak mengenai sasaran kebesihan
  • Masuk kamar mandi/WC dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Inilah sunnah yang diperintahkan oleh Nabi, dan juga disunnahkan untuk membaca doa sebelum masuk kamar mandi (doa dibaca di luar kamar mandi) dan setelah keluar dari kamar mandi. Berbeda jika kita masuk masjid dan rumah, masuk masjid atau rumah dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri.
  • Beristinja’ dengan air dan dengan tangan kiri.
  • Beristinja’ (bersuci dan membersihkan kotoran) dengan air, bukan dengan tissue atau lainnya kecuali jika tidak ditemukan air ketika dihutan, padang pasir dsb. Boleh gunakan tissue tapi harus dibilas lagi dengan air setelahnya. Syarat kebersihan dan kesucian dari najis menurut syariat adalah hilang warna, hilang bau, dan hilang rasa dari najis tersebut. Beristinja’ juga disunnahkan dengan tangan kiri, inilah pembagian tugas dari tangan, bagaimana tangan kiri untuk urusan ‘belakang’ sedangkan untuk makan & minum disunnahkan dengan tangan kanan, jangan dicampuradukkaan, tangan yang untuk urusan belakang itu juga untuk makan. Dan Nabi melarang makan & minum dengan tangan kiri
  • Jangan merancang/merencanakan sesuatu di WC. Nabi sangat melarang merencanakan atau membuat suatu rencana/ide/inspirasi di dalam WC, karena WC adalah markaznya syetan sebagaimana doa kita ketika hendak masuk WC: “Allahumma inni a’udzubika minal khubutsi wal khabaits”, Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki maupun perempuan”. Karena dikhawatirkan rencana/ide/inspirasi yang didapat berasal dari bisikan syetan yang kelihatannya baik tapi setelah dijalankan ternyata banyak mudharat/keburukannya. Begitu juga setelah keluar WC, baca istighfar dan doa keluar WC. Secara adab dan budaya pun sangat tidak baik, masa sambil buang kotoran mencari ide/inspirasi atau merencanakan sesuatu yang baik apalagi sesuatu itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Disunnahkan juga untuk menyegerakan keluar WC apabila hajat sudah selesai, bukan malah bernyanyi-nyanyi apalagi sambil baca buku atau Koran
  • Ketika buang air dilarang menghadap atau membelakangi qiblat, apabila lubang WC menghadap qiblat hendaknnya ketika buang air badan agak diserongkan sedikit
  • Apabila sunnah diamalkan walaupun dalam kamar mandi maka kita ini juga namanya ibadah. Betapa sayangnya setiap hari kita ke kamar mandi beberapa kali tapi tidak mendapatkan pahala ibadah dengan menghidupkan sunnah. Padahal salah satu maksud dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk ibadah